Menjadi trader saham kerap kali dihubungkan dengan para spekulan/gamblers, padahal jelas ada perbedaan antara keduanya, pola pikir seorang trader menjadi salah satu yang membedakannya dengan para "penjudi" di bursa, seorang trader harus memiliki pola pikir seperti seorang pembisnis artinya seorang trader memiliki rencana-rencana trading yg sistematis dalam menjalankan setiap tranksaksi, bagi "penjudi" bisa jadi untuk setiap transaksi hanya merupakan kesenangan dan mereka cenderung tidak bisa berhenti trading.
Dalam melakukan trading seorang trader tidak akan coba-coba peruntungan, mereka punya analisis tersendiri atas aksi apa yg akan dilakukan terhadap sebuah saham (buy/sell/hold/buy on weakness) dan ketika tradingnya tidak sesuai dengan analisisnya maka trader tidak ragu utk cutloss, ini yang membedakannya dengan spekulan yg berharap saham yg turun berbalik arah lagi, yang mungkin akan turun lebih dalam dan kerugiaannya semakin membengkak.
Pekerjaan yang menyita waktu dan pikiran seorang trader adalah saat menunggu konfirmasi atau waktu yang tepat untuk melakukan trading, beda dengan spekulan/gamblers yang trading dengan menggunakan hayalannya bahwa saham ini akan naik.
Meskipun sering kali konfirmasi yang ditunggu trader hanya menjadi konfirmasi palsu tetapi trader tidak akan panik karena mereka sudah mempunyai rencana trading, intinya bagi trader adalah keputusan yang tepat di waktu yang tepat adalah kunci dari setiap transaksi dan hanya bisa dilatih dari setiap pengalaman masing-masing trader, dan mereka yang panik saat trading diluar rencana disebabkan karena mereka tidak tahu apa yang mereka beli dan apa rencana mereka dan itu para spekulan/gambles.
JADI TRADER SAHAM BUKAN PENJUDI !!!
Betul sekali, dikatakan gambling itu ketika trader tidak tahu ilmunya
ReplyDeleteAsuransi Kesehatan